Kamis, 24 Oktober 2013

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen



Kotler dan Keller (2007a:214) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian . Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan-tanggapan . Pemasar bertugas untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan luar dan keputusan pembelian akhir . Empat proses psikologis penting motivasi , persepsi , pembelajaran dan memori . Secara fundamental turut mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran .
Sheth dalam Ma’ruf (2005:14) menyatakan bahwa proses keputusan konsumen bukanlah berakhir dengan pembelian , namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut . Pengalaman itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian di masa depan .
Kotler (2005a:223) menunjukkan bahwa di antara tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian terdapat minat membeli awal , yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan . Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap , meliputi:
1.      Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan , yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal . Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar , haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu . Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya

2.     Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak . Sumber informasi konsumen yaitu :
           -          Sumber pribadi : keluarga , teman , tetangga dan kenalan
           -          Sumber komersial : iklan , wiraniaga , agen , kemasan dan penjualan
           -          Sumber publik : media massa dan organisasi penilai konsumen
           -          Sumber pengalaman : penanganan , pemeriksaan dan menggunakan produk
3.     Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari . Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek , yang disaring melalui dampak persepsi selektif , distorsi selektif dan ingatan selektif

4.     Dalam tahap evaluasi , para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan . Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor -faktor penghambat pembelian . Dalam melaksanakan niat pembelian , konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian , yaitu: keputusan merek , keputusan pemasok , keputusan kuantitas , keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran

5.     Perilaku pasca pembelian
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian , tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian , yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang

Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi



1.   Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Pengertian
Segmentasi pasar (marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran (marketing) untuk membagi - bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing Target) .

Manfaat
1. Untuk mengidentifikasi pengembangan produk baru
2. Membantu mendesain program-program pemasaran yang paling efektif
3. Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemasaran

Kelemahan
Selain memiliki manfaat , segmentasi juga mempunyai kelemahan .  antara lain :
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan  macam segmen pasar yang ditetapkan
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi , ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat , misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang efektif , yaitu:
  1. Dapat Diukur (Measurability), yaitu informasi mengenai sifat-sifat pembeli yang mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli mobil yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang
  2. Dapat dijangkau (Accessibility) , yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
  3. Besarnya cakupan (Substantiality) yaitu tingkat keluasan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila dilayani . Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogen dengan jumlah yang cukup besar , sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan program pemasaran yang disesuaikan
  4. Dapat dilaksanakan , yakni program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut . Sebagai missal , walaupun sebuah perusahaan angkutan antar kota mengidentifikasi sepuluh segmen pasar , namun stafnya terlalu sedikit untuk mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen

Jenis - Jenis Segmentasi

Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut :
1. Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda , seperti Negara , propinsi , kabupaten , kota , wilayah , daerah atau kawasan . Jadi dengan segmentasi ini , pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan

2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan . Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur , jenis kelamin , jumlah anggota keluarga , siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak , remaja , dewasa , kawin/ belum kawin , keluarga muda dengan satu anak , keluarga dengan dua anak , keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya . Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan , pendidikan , jenis pekerjaan , pengalaman , agama dan keturunan

misalnya: Jawa , Madura , Bali , Manado , Cina dan sebagainya

3. Segmentasi Psikografi

Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan :
a. Status social
Misalnya : pemimpin masyarakat , pendidik , golongan elite , golongan menengah , golongan rendah

b. Gaya hidup
misalnya : modern , tradisional , kuno , boros , hemat , mewah dan sebagainya

c. Kepribadian
misalnya : penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk

4. Segmentasi Tingkah Laku

Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan , sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk . Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar .


Analisis Demografi

Pada suatu pemasaran produk , analisis demografi harus dilakukan . Hal tersebut berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan . Data dalam demografi pemasaran dapat terdiri dari usia , ras , jenis kelamin , pekerjaan , pendapatan , mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Jika demografi konsumen telah di lakukan , maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi , agar demografi yang telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita melakukan analisis atas demografi yang telah kita buat .

Manfaat
  1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
  2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau , kecenderungannya , dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia
  3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi social , ekonomi , budaya , lingkungan dan lain-lain
  4. Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya

Sabtu, 19 Oktober 2013

Kanker Serviks: Ciri-ciri , Penyebab , dan Pencegahan Kanker Serviks


Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
kanker serviksSelain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.

Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks

Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
  1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
  2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
  3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
  4. Mengalami sakit saat buang air kecil
  5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
  6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Pencegahan Kanker Serviks

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal mencegah kanker serviks agar tidak menimpa dirinya, antara lain:
  1. Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi
  2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
  3. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
  4. Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
  5. Hindari berhubungan intim saat usia dini
  6. Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
  7. Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
  8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
  9. Perbanyaklah konsumsi makanan  sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.
  10. Selain itu anda juga bisa mengikuti pencegahan kanker serviks yang di rekomendasikn oleh Boyke Dian Nugraha, seorang pakar sexolog yang telah kita kenal selama ini. Untuk informasinya silahkan baca: Pencegahan Kanker Serviks ala Boyke Dian Nugraha
Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker serviks, maka ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi kanker serviks stadium awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery)
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.


Sumber :

Kanker Serviks: Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks http://bidanku.com/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahan-kanker-serviks#ixzz2iF2Hzuo7